~Partner~
alpinjanitra.blogspot.com Mr.BLAZZTER
Achmad Aldiansyah
Achmad Aldiansyah

Manchester, Istanbul, Moskow, lalu Munich



Munich
 - Apa kesamaan Manchester, Istanbul, Moskow, dan Munich? Keempat final Liga Champions yang digelar di empat kota tersebut semuanya berakhir dengan adu penalti.

Sejak pertama kali digelar musim 1955/1956, adu penalti terbilang hal yang jarang pada final Piala/Liga Champions. Dari 57 final, terhitung baru ada 10 final yang berakhir dengan drama tersebut.

Sementara itu, sejak berganti era menjadi Liga Champions--di mana telah terjadi 20 final--sudah ada enam final berakhir dengan adu penalti. Selain di Manchester, Istanbul, Moskow, dan Munich, dua lainnya terjadi pada final di Milan dan Roma.


Berikut adalah final-final yang berakhir dengan adu penalti sejak berubah era menjadi Liga Champions:

1. 1995/1996, Roma, Juventus vs Ajax Amsterdam 1-1 (4-2)

Edgar Davids yang menjadi algojo pertama Ajax gagal melakukan tugasnya dengan baik. Setelahnya, tiga penendang Juve, yakni Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, dan Michele Padovano berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu juga dengan dua penendang Ajax lainnya, Jari Litmanen dan Arnold Scholten.

Ketika penendang keempat Ajax, Sonny Silooy gagal, maka eksekusi penendang keempat Juve, Vladimir Jugovic pun menjadi penentunya. Jugovic tidak membuang percuma peluang tersebut.

2. 2000/2001, Milan, Bayern Munich vs Valencia 1-1 (5-4)

Paulo Sergio yang menjadi penendang pertama Bayern gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, Gaizka Mendieta dan John Carew tidak membuang percuma kesempatan. Valencia unggul 2-1. Hasan Salihamidzic dan Alexander Zickler tidak mengulang apa yang dilakukan oleh Sergioa, dan sebaliknya Zlatko Zahovic gagal. Kedudukan pun berubah menjadi 2-2.

Di sisa empat penendang terakhir, hanya Patrik Andersson dari kubu Bayern yang gagal. Sementara Stefan Effenberg, Bixente Lizarazu, dan Thomas Linke, semuanya berhasil. Dari kubu Valencia, hanya Ruben Baraja dan Kily Gonzalez yang berhasil, sedangkan Amedeo Carboni dan Mauricio Pellegrino gagal. Oliver Kahn berhasil menebak arah tendangan Pellegrino dan membloknya, Bayern pun keluar sebagai juara.

3. 2002/2003, Manchester, AC Milan-Juventus 0-0 (3-2)

Juventus dapat giliran untuk menendang penalti duluan. Hanya dua algojo mereka yang berhasil melakukannya dengan baik; Alessandro Birindelli dan Alessandro Del Piero. Sementara sang penendang pertama, David Trezeguet, serta Marcelo Zalayeta dan Paolo Montero gagal. Ketiganya digagalkan oleh Dida.

Sementara itu, Gialnluigi Buffon sukses menggagalkan penalti Clarence Seedorf dan Kakha Kaladze. Sementara Serginho, Alessandro Nesta, dan Andriy Shevchenko sukses. Tendangan Shevchenko menjadi penentu kesuksesan Milan.

4. 2004/2005, Istanbul, Liverpool vs AC Milan 3-3 (3-2)

Final ini dikenal sebagai salah satu final dengan comeback spektakuler. Liverpool yang sudah tertinggal 0-3 berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dalam kurun waktu enam menit melalui gol-gol Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso.

Di babak adu penalti, Serginho dan Andrea Pirlo yang menjadi dua algojo pertama Milan gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan Serginho melambung, sementara tendangan Pirlo diblok oleh Jerzy Dudek. Sementara itu, dua penendang pertama Liverpool, Dietmar Hamann dan Djibril Cisse, berhasil membobol gawang Dida.

Selanjutnya, tendangan Jon Dahl Tomasson dan Kaka masuk dan tendangan John Arne Riise gagal--ditepis oleh Dida. Smicer kemudian mengelabui Dida dan membuat Liverpool tetap unggul. Tendangan penentu pun ada pada Andriy Shevchenko, yang merupakan pahlawan Milan pada final di Manchester. Hasilnya? Tendangan Shevchenko yang mengarah ke tengah berhasil diblok Dudek. The Reds keluar sebagai juara.

5. 2007/2008, Moskow, Manchester United vs Chelsea 1-1 (6-5)

Dari tiga penendang awal MU, hanya Cristiano Ronaldo yang gagal. Ia bermaksud untuk mengecoh Petr Cech, namun usahanya justru membuat tendangannya diblok oleh kiper asal Republik Ceko tersebut. Sementara, Carlos Tevez dan Michael Carrick berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tiga penendang pertama Chelsea; Michael Ballack, Juliano Belletti, dan Frank Lampard sukses menjebol gawang Edwin Van der Sar.

Selanjutnya, Owen Hargreaves dan Nani, yang menjadi algojo keempat dan kelima MU, sukses membobol gawang Cech. Demikian juga dengan penendang keempat Chelsea, Ashley Cole. Penentuan pun ada pada John Terry yang menjadi penendang kelima Chelsea. Hasilnya? Terry terpeleset ketika menendang dan bola hasil tendangannya membentur tiang. MU selamat.

Pertandingan dilanjutkan ke sudden death. Anderson dan Ryan Giggs sukses mengeksekusi penalti, begitu juga dengan Salomon Kalou di kubu Chelsea. Nicolas Anelka pun maju menjadi penendang ketujuh. Van der Sar dengan jitu berhasil membaca arah tendangan Anelka dan menepisnya. 'Setan Merah' pun meraih trofi Liga Champions.

6. 2011/2012, Munich, Chelsea vs Bayern Munich 1-1 (4-3)

Juan Mata yang menjadi penendang pertama Chelsea gagal setelah Manuel Neuer memblok tendangannya. Sementara Philipp Lahm dan Mario Gomez sukses membobol gawang Petr Cech untuk membawa Bayern unggul 2-0 pada babak adu penalti. David Luiz yang menjadi algojo kedua Chelsea tak mengulangi kesalahan yang sama seperti Mata, dan Neuer sendiri membuat Bayern tetap unggul, 3-1.

Drama berlanjut. Frank Lampard mempertipis kedudukan menjadi 3-2 setelah eksekusinya berhasil. Sementara itu, Ivica Olic gagal lantaran tendangannya diblok oleh Cech. Skor pun bertahan pada kedudukan yang sama sampai Ashley Cole berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat eksekusinya.

Nasib pun berpihak pada Chelsea. Penendang kelima Bayern, Bastian Schweinsteiger, gagal melakukan tugasnya dengan baik. Tendangannya membentur tiang. Didier Drogba pun tampil sebagai pahlawan untuk The Blues. Menjadi penendang kelima dan penentu, ia sukses membobol gawang Neuer. Allianz Arena pun menjadi tempat pesta sang tamu.

Posting Komentar - Back to Content

 
cyb3r Welcome to Jombang Community,Achmad Aldiansyah now is |Pakai Google Chrome Untuk Tampilan Lebih Maksimal| Join this site